Jumat, 12 April 2013

Penjelasan Lengkap Sistem Operasi LINUX (PART 1)

Penjelasan Lengkap Sistem Operasi LINUX (PART 1)

Windows boleh berbangga karena sistem operasi in banyak digunakan oleh banyak orang. Tapi Linux, sekarang sedang menjadi trend di kalangan masyarakat banyak. Kenapa? Menurut apa yang saya amati, para pengguna komputer ingin mencoba sesuatu yang baru dari komputernya. Dan Linux memberikan jawaban atas keinginan dari masyarakat. Dengan banyak sekali pilihan yang ditawarkan dari distro-distro Linux beserta kelebihannya masing-masing, membuat masyarakat pun tertarik untuk mencobanya. Apa saja jenis varian Linuxyang banyak digunakan oleh masyarakat?


APA ITU SISTEM OPERASI LINUX ?



Linux adalah sebuah program open source yang gratis di bawah lisensi GNU, sistem operasi 32-64 bit, yang merupakan turunan dari Unix dan dapat dijalankan pada berbagai macam platform perangkat keras mulai dari Intel (x86), hingga prosesor RISC. Linux sebagai program open source yang gratis Salah satu yang membuat Linux terkenal adalah karena gratis. Dengan lisensi GNU (Gnu Not Unix) Anda dapat memperoleh program, lengkap dengan kode sumbernya (source code). Tidak hanya itu, Anda diberikan hak untuk mengkopi sebanyak Anda mau, atau bahkan mengubah kode sumbernya.Dan itu semua legal dibawah lisensi. Meskipun gratis, lisensi GNU memperbolehkan pihak yang ingin menarik biaya untuk penggandaan maupun pengiriman program. Lisensi lengkap dari GNU, dapat Anda baca di Lampiran III. Penerjemahan lisensi GNU ke dalam Bahasa Indonesia, saat buku ini disusun masih dilakukan.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Anda dapat memperoleh Linux tanpa harus membayar sama sekali. Jika Anda harus membayar tiap kali instal perangkat lunak di lain komputer, maka dengan Linux Anda dapat menginstalnya dimana saja tanpa harus membayar lisensi.
Kebebasan yang paling penting dari Linux, terutama bagi programmer dan administrator jaringan, adalah kebebasan memperoleh kode sumber (source code) dan kebebasan untuk mengubahnya. Ini berimplikasi pada beberapa hal penting. Pertama keamanan, yang kedua dinamika.

Jika perangkat lunak komersial tidak memperkenankan Anda untuk mengetahui kode sumbenya maka Anda tidak akan pernah tahu apakah program yang Anda beli dari mereka itu aman atau tidak (sering disebut security by obscurity). Hidup Anda di tangan para vendor. Dan jika ada pemberitahuan tentang bug dari perangkat lunak komersial tersebut, seringkali sudah terlambat. Dengan Linux, Anda dapat meneliti kode sumbernya langsung, bersama dengan pengguna Linux lainnya. Berkembangnya pengguna Linux sebagai komunitas yang terbuka, membuat bug akan cepat diketahui, dan secepat itu pula para programmer akan memperbaiki programnya. Anda sendiri juga yang menentukan kode yang cocok sesuai dengan perangkat keras maupun kebutuhan dasar perangkat lunak lainnya untuk dapat diimplementasikan. Ibarat sebuah mobil, Anda bisa memodifikasi sesukanya, bahkan hingga mesin sekalipun, untuk memperoleh bentuk yang diinginkan.

Keterbukaan kode sumber juga memungkinkan sistem operasi berkembang dengan pesat. Jika sebuah program dengan sistem tertutup dan hanya dikembangkan oleh vendor tertentu, paling banyak sekitar seribu hingga lima ribu orang. Sedangkan Linux, dengan keterbukaan kode sumbernya, dikembangkan oleh sukarelawan seluruh dunia. Bug lebih cepat diketahui dan program penambalnya (patch) lebih cepat tersedia. Pendekatan pengembangan sistem operasi ini disebut Bazaar. Kebalikannya sistem Chatedraal sangat tertutup dan hanya berpusat pada satu atau dua pengembang saja.

Sebagai tambahan, Linux menyediakan bahasa pemrograman gratis, lengkap dengan kompilernya, maupun program pembantunya. Beberapa diantaranya adalah :

  • ADA
  • BASIC
  • C
  • C++
  • Expect
  • FORTRAN
  • GTK, untuk membuat aplikasi GUI di Linux
  • PASCAL
  • Phyton
  • Skrip Shell
  • TCL
  • Perl (The Practical Extraction and Report Language), sering dipakai untuk membuat skrip CGI di web.


Perbedaan Desktop Environment (DE) GNOME dan KDE ?


Banyak pengguna Linux ataupun OS BackTrack bingung saat memutuskan untuk menggunakan Linux / OS BackTrack dengan Desktop Environment (DE) GNOME atau KDE. Bagi kalian yang belum tahu atau bertanya "Apa itu Linux" dan "Apa itu OS Backtrack" silahkan baca postingan saya sebelumnya yang sudah membahas mengenai kedua hal itu, sekarang mari kita bahas antara DE GNOME dan KDE. Saya sendiri bertanya-tanya pada awalnya apa "Perbedaan Desktop Environment (DE) GNOME dan KDE". Semoga tulisan ini membuat cara pandang kita pada perbedaan keduanya, sebelumnya mari kita bahas DE terlebih dahulu untuk lebih baiknya.


Apa itu Desktop Environment (DE)


Desktop Environment (DE) yang terdapat dalam Linux seperti kita ketahui bahwa dulunya linux berjalan hanya pada text mode (terbayang kan bagaimana membosankannya DE yang dulu itu), ya perintah berbasis text yaitu melalui terminal. Makannya banyak orang pikir linux itu sulit, mungkin untuk jaman dahulu itu masuk akal, tetapi sekarang sudah tidak asing lagi orang menggunakan linux dengan berkembangnya DE, dengan adanya DE pada linux sekarang kita dibuat lebih mudah dalam pengoperasiannya. Sebenarnya DE tidak hanya GNOME dan KDE, tapi kepopuleran DE GNOME dan KDE sehingga lebih banyak digunakan. Lalu ada apa saja DE itu?


Apabila saya sebutkan yang saya tahu DE itu ada :

1. GNOME




GNOME salah satu desktop envi yang menjadi bagian dari GNU Project dengan tujuan untuk memberikan akses bagi user ataupun developer dalam mengoperasikan desktop mereka, hal dasar yang ada pada gnome adalah kesederhanaan dan kemudahan dalam pengoperasiannya untuk setiap orang. Gnome memiliki komunitas yang luas ( worldwide ) yang bekerja sama dalam membangun dan terus mengembangkannya. Selain itu Gnome juga didukung oleh banyak perusahaan yang bekerja dalam lingkungan GNU/Linux dan Unix, termasuk HP, IBM, Mandriva, Novell, Red Hat dan Sun. Untuk lebih jelasnya coba hubungi foundation.gnome.org. Selanjutnya pembahasan dilanjutkan di bawah.


2. KDE

KDE adalah salah satu tim yang membangun desktop komputer. Yang menjadi basis dari KDE ini adalah Linux dan juga Unix. Dalam paketnya KDE telah menyertakan software produktif untuk Office, internet, aplikasi web, multimedia dan hiburan, pendidikan serta grafis. Saat ini KDE telah diterjemahkan ke lebih dari 60 bahasa dan dikembangkan dengan tujuan kemudahan dalam operasionalnya.Tampil dengan gaya yang anggun dan modern. Selanjutnya pembahasan dilanjutkan di bawah.


3. XFCE

XFCE Desktop Environment yang ringan, jelasnya XFCE dibuat untuk menjalankan aplikasi dengan cepat meski dengan resource yang berat


4. LXDE

Lightweight X11 Desktop Environment salah satu desktop envi yang seperti namanya, ringan. artinya ga butuh resource dewa untuk medapatkan performa sistem yang extreme)


Oke sekarang kita lanjut ke inti pembicaraan mengenai "Perbedaan Desktop Environment (DE) GNOME dan KDE"


Kelebihan dan kekurangan antara kedua DE tersebut


Kalau berbicara bagus yang mana, masing-masing DE memiliki kelebihan dan kekurangan tentunya.

GNOME memiliki kelebihan ringan dan pemakaian memory yang tidak terlalu banyak. Kekurangannya yang tidak terlalu friendly dibandingkan dengan KDE dan menaruh perhatian besar pada tampilan walaupun tidak begitu berpengaruh terhadap performance sebenarnya.

KDE memiliki kelebihan pada grafis yang menggikuti standar antarmuka yang ramah dan efisien bagi penggunanya, sehingga tidak salah kalau tampilan KDE lebih menarik dibandingkan dengan GNOME, dan KDE juga didesign sedemikian rupa sehingga pengoperasiannya semudah mengoperasikan desktop pada lingkungan Windows maupun MacOS. Tetapi kekurangannya adalah karena berorientasi pada grafis dan kemudahan pemakaian memory yang besar tidak dapat dihindarkan.


Untuk yang baru belajar lebih bagus pakai yang mana?


Saya tidak membatasi harus memakai DE versi GNOME atau KDE yang pasti menggunakan versi apapun kita tetap bisa menggunakannya, toh yang kita cari bukan tampilannya tapi aplikasi-aplikasi yang ada didalamnya. Untuk tampilan kita masih bisa mengakalinya dengan menambahkan efek-efek tertentu.


Lebih stabil mana GNOME atau KDE?


Stabil itu kan melihat banyak faktor, misalnya kecepatan, manajemen memory, pemaksimalan prosesor, crash system, dan masih banyak lagi, oleh karena seperti tadi saya tuliskan bahwa dukungan komunitas yang banyak pada kedua DE ini meminimaliskan ketidak stabilan.


Untuk aplikasi apakah ada perbedaan?


Karena berasal dari source dan developer yang sama, tentu aplikasi-aplikasi didalamnya tidak ada perbedaan, jadi jangan takut pada perbedaan aplikasi dari 2 versi tersebut. Mungkin baru itu saja yang bisa saya jelaskan tentang perbedaan DE versi GNOME dan KDE menurut sepengatahuan saya. Sekarang kita tahu kan "Perbedaan Desktop Environment (DE) GNOME dan KDE".


Silahkan anda pilih mau menggunakan GNOME atau KDE? atau mungkin akan mencoba DE XFCE atau LXDE?



JENIS SISTEM OPERASI (DISTRO) LINUX YANG BANYAK DIGUNAKAN ? 




1. Ubuntu (www.ubuntu.com)


1


Bisa dibilang, ini merupakan kakek buyut dari Linux. Karena Ubuntu telah hadir cukup lama di pasaran. Bersama Fedora dan Debian, mereka telah hadir lebih dulu. Namun nama Ubuntuyang lebih sering orang awam dengar. Ubuntu ini memiliki interface yang user friendly yang artinya mudah digunakan oleh orang yang baru menggunakan Linux sekalipun. Karena tujuannya adalah untuk menyaingi Windows agar pengguna Windows beralih menggunakanUbuntu. Dengan memanfaatkan Windows yang kala itu sering diserang oleh virus, Ubuntuhadir dengan keamanan yang ditawarkannya. Dan hasilnya cukup jitu.



2. Linux Mint (www.linuxmint.com)


1


Sampai saat ini, Linux Mint telah mencapai rilis versi 12. Dan baru-baru ini mengalahkan Ubuntu sebagai distro nomor 1 yang telah bertahan selama bertahun-tahun. Apa sih kelebihannya? Mimin pernah mencoba Linux Mint ini dengan versi 11. Hasilnya, cukup memuaskan mimin. Semua  hardware ternyata berjalan dengan sangat baik pada Linux Mint 11. Printer, modem, dan USB terbaca dengan sangat baik tanpa bantuan software bawaan hardware. Hanya perlu skill tentang terminal, maka sahabat pun dapat langsung menjalankan hardware. Tampilannya pun user  friendly, sama seperti Ubuntu.



3. Backtrack (www.backtrack-linux.org)


1


Namanya cukup seram ya. Situs resmi dari Backtrack pun tak kalah seram. Dengan desain yang sebagian besar didominasi oleh warna hitam, membuat Backtrack terlihat garang. Lalu kenapa Backtrack banyak digunakan oleh banyak orang? Alasannya karena Backtrack ini dilengkapi oleh tool untuk keperluan hacking yang sangat mumpuni. Jadi jangan heran jika kebanyakan pengguna Backtrack adalah para hacker. Oh ya, sahabat jangan salah sangka dulu. Hacker disini adalah hacker yang baik. Mereka mencari kelemahan dari software atau jaringan untuk diberitahukan kepada pemiliknya agar cepat digunakan. Bisa juga untuk menguji suatu situs apakah pertahanannya sudah baik atau belum. Namun tidak tertutup kemungkinan dipakain untuk kejahatan. Dan rilis Backtrack ini sekarang sudah mencapai versi 5. 


Tertarik menggunakan salah satu dari tiga distro Linux diatas? Cobalah sahabat menggunakannya. Mimin jamin, sahabat pasti betah menggunakan Linux. Yang paling penting dalam Linux adalah, sahabat tidak perlu khawatir tentang ancaman virus dan antek-anteknya karena Linux tahan terhadap virus. Bahkan sahabat pun tidak perlu menginstal antivirus di Linux. Menarik bukan?




Daftar Distro Linux buatan  Indonesia

Perkembangan sistem operasi Linux di Indonesia, terutama sejak milenium baru banyak melahirkan distro-distroberbahasa Indonesia, atau setidaknya distro Linux 'buatan' komunitas IT Indonesia. Untuk diagram sejarahperkembangan asal-usul distro GNU/Linux Indonesia, bisa dilihat di situsnya Mas Made. Berikut ini daftar distro Linux Indonesia yang sempat dirilis (beberapa link mungkin down):


  • Trustix Merdeka, merupakan sebuah distribusi Linux untuk desktop dengan mengambil basis Trustix Secure Linux. Dengan penekanan pada security, paket-paket aplikasi yang disertakan di dalam Trustix Merdeka merupakan paket pilihan, dengan auditing yang cukup ketat untuk setiap sumber yang disertakan. Distribusi Made in Indonesia ini bertujuan lebih dari sekedar distro Linux saja. Ditargetkan menjadi jalur komunikasi masyarakat Linux dan IT. Bahasa Indonesia yang digunakan dapat dikatakan sebagai faktor pemersatu. Trustix Merdeka terhenti pengembangannya sejak Maret 2003.
  • Bijax, adalah sistem Linux sendiri yang dikembangkan pada mulanya berdasarkan linuxfromscratch. Bijax dapat dibuat untuk promosi linux, bisa juga digunakan bagi yang mau kenal linux, tapi enggak mau install, distro ini tidak mendukung jaringan.
  • WinBI, adalah perangkat lunak yang berisikan aplikasi umum berbahasa Indonesia. Dengan Software RI diharapkanmengejar ketertinggalan adopsi teknologi komputer secara luas di masyarakat, selain itu dimungkinkan untuk digunakan pembelajaran bahasa asing dalam teknologi komputer.



Hal ini dimungkinkan dengan tersedianya alternatif penggantian bahasa yang digunakan dalam Software RI ini. Software RI juga disebarluaskan untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan komputer pada masyarakat pada umumnya selain sebagai piranti pelatihan yang murah, handal dan legal. Dengan demikian diharapkan maka masyarakat Indonesia akan banyak menggunakan komputer tanpa keraguan dan kendala bahasa.


  • - Rimbalinux, dilatarbelakangi minimnya distro buatan Indonesia, minimnya semangat kerjasama dalam komunitas Linux Indonesia, dan belum ada distro yang mewakili identitas Indonesia, maka distro Rimbalinux dibuat sebagai distro Linux desktop ringan yang bisa dikembangkan (expandable lightweight linux desktop distribution).
  • TrustCafe, adalah distribusi Linux yang dibuat oleh ATLANTIS INDONESIA bagi yang ingin membuat Warung/Kafe Internet, namun tidak mau dipusingkan dengan Sistem Operasi. Sistem ini ini memiliki modul billing sistem yang terintegrasi dengan TrustCafe. Distro ini menjadi bonus majalah InfoLinux edisi November 2002
  • ROSe, sebuah distro turunan Knoppix yang di-remaster dengan aplikasi khusus oleh RAB Indonesia. Terdapat dua edisi yang sempat beredar, yaitu edisi Game (dipaket bersama Buku Mini InfoLinux edisi Game), dan edisi Kasir/PoS (bonus majalah InfoLinux edisi Maret 2004).
  • LinuxSehat, merupakan sebuah program komunikasi (kampanye) penggenalan Linux bagi para pemula, merupakan repackaging dari Knoppix, yang dibagokan secara gratis untuk menyambut pemberlakuan UU Hak Cipta tahun 2003.
  • Komura adalah sistem jaringan server dan klien yang lebih murah karena sudah disertai sistem operasi tersendiri. Komura sudah memiliki cukup banyak aplikasi untuk penggunaan internet, perkantoran hingga game. Pengguna komputer tinggal menyesuaikan pilihan aplikasi dengan kapasitas hard disk yang dimilikinya. Distro ini menjadi bonus majalah InfoLinux edisi Januari 2004.
  • De2 (Debian Depok), link susah diakses, lihat De2.UI di bawah.
  • DeAl (Debian Alternatif), lihat De2.UI di bawah.
  • De2.UI Debian Depok U-buntu I-untung, terdiri dari sepasang berkas ISO Image. Pertama; berkas ISO instaler turunan

UBUNTU Linux. Kedua; kumpulan paket-paket campur-sari terakhir dari Debian, Ubuntu, dan lain-lain. Distro ini

biasanya diperbaharui (update) setiap akhir pekan.


  • BlankOn 1.0, distro Linux berbasis Fedora Core yang dikembangkan oleh Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI).

Tujuan pengembangan BlankOn Linux adalah menghasilkan distro Linux yang sesuai dengan kebutuhan penggunakomputer umum di Indonesia. Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI) bekerja sama dengan UNESCO dan komunitas Linux lainnya telah mengembangkan BlankOn Linux 1.0 ini menjadi sistem operasi yang lengkap berbasis


Fedora Core 3 yang memanfaatkan software open source.  Versi 2 berbasis Ubuntu dan dikembangkan bersama Komunitas Ubuntu Indonesia.


  • - InulLinux, sebuah distro berbasis MoviX, live CD yang akan langsung menjalankan MPlayer setelah booting, khusus edisi ini menampilkan video klipnya Inul bergoyang ngebor....
  • DollyLinux, distro berbasis Fedora Core (info diperoleh dari situs Mas Made di atas, info lebih lanjut belum ditemukan)
  • Xnuxer, XNUXER LINUX dibangun di atas core Debian Sarge 3.1 dimana file binary diambil dari KNOPPIX 3.9.

Menurut sejarah perkembangan asal-usul distro GNU/Linux di Indonesia, ada tiga versi Xnuxer, yaitu: versi disket

(turunan dari Trustix Secure Linux), versi live (turunan dari Knoppix/Debian), dan versi install (turunan dari Slackware).



Konsep/ide yang di aplikasikan di XNUXER LINUX adalah membuat linux bisa digunakan dengan mudah oleh end-user

dengan memaksimalkan/mempercantik penampilan KDE tanpa mengurangi performance sehingga kalau Anda melihat

tampilan KDE XNUXER LINUX sangat berbeda dengan tampilan KDE yang umum.



Sebagian besar file binary yang ada di XNUXER LINUX di ambil dari KNOPPIX 3.9 (Knopper) yang sudah di customize.

0 komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes